Surah Al Waqiah Tafseer
Tafseer of Al-Waqi'ah : 37
Saheeh International
Devoted [to their husbands] and of equal age,
Tafsir Ibn Kathir
Tafseer 'Tafsir Ibn Kathir' (IN)
Firman Allah Swt.:
penuh cinta. (Al-Waqi'ah: 37)
Sa'id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, makna yang dimaksud ialah dicintai oleh suami-suami mereka, tidakkah engkau lihat unta yang cepat larinya, maka bidadari itu sama sepertinya (yakni disukai oleh pemiliknya).
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa al-'urb artinya mencintai suami-suami mereka dan suami-suami mereka mencintai mereka. Hal yang sama telah dikatakan oleh Abdullah ibnu Sarjis. Mujahid, Ikrimah, Abul Aliyah, Yahya ibnu Abu Kasir, Atiyyah, Al-Hasan. Qatadah, Ad-Dahhak, dan lain-lainnya.
Saur ibnu Yazid telah meriwayatkan dari Ikrimah yang mengatakan bahwa Ibnu Abbas pernah ditanya tentang makna firman-Nya: penuh cinta. (Al-Waqi'ah: 37) Yakni sangat mencintai suaminya.
Syu'bah telah meriwayatkan dari Sammak, dari Ikrimah, bahwa makna yang dimaksud ialah manja kepada suaminya. Al-Ahlaj ibnu Abdullah telah meriwayatkan dari Ikrimah. bahwa makna yang dimaksud ialah manja.
Saleh ibnu Hassan telah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Buraidah sehubungan dengan makna firman-Nya: penuh cinta. (Al-Waqi'ah: 37) artinya syakilah menurut dialek penduduk Mekah dan ganjah menurut dialek penduduk Madinah. Artinya sama, yaitu manja. Menurut Tamim ibnu Hazlam, makna yang dimaksud ialah wanita yang bersikap baik kepada suaminya.
Zaid ibnu Aslam dan anaknya (yaitu Abdur Rahman) mengatakan bahwa al-'urb artinya baik dan indah tutur katanya.
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Sahl ibnu Usman Al-Askari. bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Ali, dari Ja'far ibnu Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: 'Urban artinya pembicaraan mereka memakai bahasa Arab.
Adapun firman Allah Swt.:
lagi sebaya umurnya. (Al-Waqi'ah: 37)
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah usia mereka sama tiga puluh tiga tahun.
Mujahid mengatakan bahwa al-atrab artinya rata sebaya, dan menurut riwayat lain yang bersumber darinya semuanya berusia sama. Atiyyah mengatakan sepantar.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: lagi sebaya umurnya. (Al-Waqi'ah: 37) Yaitu akhlak mereka di antara sesamanya rukun dan damai, tiada permusuhan dan tidak ada rasa dengki atau iri hati di antara sesama mereka. Tidak sebagaimana halnya apa yang terjadi di antara para madu di dunia ini, yakni saling bermusuhan dan saling bersaing.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, dari Abdullah ibnul Kahf, dari Al-Hasan dan Muhammad sehubungan dengan makna firman Allah Swt.: penuh cinta lagi sebaya umurnya. (Al-Waqi'ah: 37)
Keduanya mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah mereka berusia sebaya dan semuanya hidup dengan rukun dan main bersama-sama.
Abu Isa At-Turmuzi telah meriwayatkan dari Ahmad ibnu Mani', dari Abu Mu'awiyah, dari Abdur Rahman ibnu Ishaq, dari An-Nu'man ibnu Sa'd. dari Ali r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya di dalam surga benar-benar terdapat tempat pertemuan bagi para bidadari yang bermatajeli, mereka bernyanyi dengan suara merdu yang oleh semua makhluk belum pernah terdengar suara semerdu suara mereka. Mereka mengatakan, "Kami wanita-wanita yang kekal dan tidak akan binasa, kami wanita-wanita yang hidup senang dan tidak akan sengsara, kami wanita-wanita yang hidup puas dan tidak akan marah, maka beruntunglah bagi orang yang kami adalah istrinya dan dia adalah suami kami.”
Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini garib.
Al-Hafiz Abu Ya'la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Khaisamah, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Umar, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Zi-b, dari Fulan alias Abdullah ibnu Rafi', dari salah seorang putra Anas ibnu Malik, dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya bidadari-bidadari yang bermata jeli itu benar-benar bernyanyi di dalam surga seraya mengatakan, "Kami adalah wanita-wanita yang baik-baik lagi cantik-cantik yang disimpan untuk suami-suami yang mulia.”
Aku berkata kepada Ismail ibnu Umar, bahwa Abul Munzir ini adalah salah seorang yang berpredikat siqat lagi sabat.
Hadis ini telah diriwayatkan pula oleh Imam Abdur Rahim ibnu Ibrahim yang dijuluki dengan sebutan Dahim, dari Abu Abu Fudaik, dari Ibnu AbuZ'ib, dari Aun ibnul Khattab ibnu Abdullah ibnu Rafi', dari salah seorang anak Anas, dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Sesungguhnya bidadari-bidadari yang bermata jeli itu bernyanyi di dalam surga, "Kami adalah bidadari bermata jeli yang cantik-cantik diciptakan untuk suami-suami yang mulia.”
Social Share
Share With Social Media
Or Copy Link
Be our beacon of hope! Your regular support fuels our mission to share Quranic wisdom. Donate monthly; be the change we need!
Be our beacon of hope! Your regular support fuels our mission to share Quranic wisdom. Donate monthly; be the change we need!
Are You Sure you want to Delete Pin
“” ?
Add to Collection
Bookmark
Pins
Social Share
Share With Social Media
Or Copy Link
Audio Settings