Surah Ghafir Tafseer
Tafseer of Ghafir : 29
Saheeh International
O my people, sovereignty is yours today, [your being] dominant in the land. But who would protect us from the punishment of Allah if it came to us?" Pharaoh said, "I do not show you except what I see, and I do not guide you except to the way of right conduct."
Tafsir Kemenag RI
Tafseer 'Tafsir Kemenag RI' (IN)
(29) Selanjutnya laki-laki beriman itu menasihati kaumnya, rakyat Mesir bahwa mereka telah diberi nikmat yang besar oleh Allah. Mesir telah merupakan kerajaan besar yang disegani dan berpengaruh. Oleh karena itu, nikmat itu harus dipelihara dengan beriman kepada Allah, dan bila mereka juga kafir, maka dikhawatirkan kebesaran itu akan runtuh dan mereka akan menderita. "Siapakah yang akan menolong kita bila bencana itu datang?" katanya. Demikianlah nasihat laki-laki beriman itu kepada Fir'aun dan kaumnya. Tetapi nasihat itu tidak diterima Fir'aun. Ia menyatakan bahwa apa yang dikatakannya itulah yang harus diterima dan dilaksanakan, dan apa yang disampaikan dan diperintahkannya itulah yang baik dan benar. Dengan demikian, Fir'aun memaksakan kehendaknya dan lagi-lagi bertindak sewenang-wenang. Jawaban Fir'aun itu sesungguhnya tidak benar, karena dalam hati sanubarinya, sebenarnya ia membenarkan apa yang disampaikan Nabi Musa. Ucapannya itu sesungguhnya hanya didorong oleh kezaliman dan kesombongannya sebagaimana dinyatakan ayat berikut: Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongannya, padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. (an-Naml/27: 14) Apa yang dikatakan Fir'aun bahwa yang diperintahkannya kepada kaumnya adalah baik, sehingga Nabi Musa harus tetap dibunuh, juga jauh dari kebenaran. Hal itu karena tidaklah benar dengan membunuh seseorang persoalan akan selesai, apalagi yang dibunuh itu seorang rasul Allah. Tindakan itu justru sesat dan menyesatkan, sebagaimana dinyatakan ayat berikut: Dan Fir'aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk. (thaha/20: 79). Namun demikian, para pengikut Fir'aun menerima dan mematuhi perintahnya sekalipun salah, sebagaimana diungkapkan ayat berikut: Kepada Fir'aun dan para pemuka kaumnya, tetapi mereka mengikuti perintah Fir'aun, padahal perintah Fir'aun bukanlah (perintah) yang benar. (Hud/11: 97) Tindakan Fir'aun membohongi rakyatnya dan memaksa mereka mengikuti perintahnya, serta menghasut mereka untuk mendustai rasul Allah, menjadi pelajaran bagi para pemimpin. Pemimpin yang ingin menghalangi dan menjauhkan masyarakat dari ajaran-ajaran agama mereka boleh jadi akan mengalami nasib yang sama dengan Fir'aun. Dalam hal ini Rasulullah memberi nasihat:Tiadalah mati imam (seorang pemimpin), di mana pada hari kematiannya itu ia telah menipu rakyatnya, melainkan ia tidak akan mencium bau surga. Sesungguhnya keharuman surga itu bisa tercium dari jarak lima ratus tahun perjalanan. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Social Share
Share With Social Media
Or Copy Link
Be our beacon of hope! Your regular support fuels our mission to share Quranic wisdom. Donate monthly; be the change we need!
Be our beacon of hope! Your regular support fuels our mission to share Quranic wisdom. Donate monthly; be the change we need!
Are You Sure you want to Delete Pin
“” ?
Add to Collection
Bookmark
Pins
Social Share
Share With Social Media
Or Copy Link
Audio Settings