Surah Al Hajj Tafseer
Tafseer of Al-Hajj : 59
Saheeh International
He will surely cause them to enter an entrance with which they will be pleased, and indeed, Allah is Knowing and Forbearing.
Tafsir Ibn Kathir
Tafseer 'Tafsir Ibn Kathir' (IN)
Yakni Maha Mengetahui orang-orang yang berhijrah dan berj ihad di jalanNya serta siapa saja yang berhak mendapat pahala tersebut. Maha Penyantun, Maha Pemaaf lagi Maha Mengampuni dosa-dosa mereka, Allah menghapus semua dosa mereka berkat hijrah kepada-Nya dan tawakal mereka kepada-Nya. Adapun mengenai orang-orang yang gugur di jalan Allah dari kalangan kaum muhajir dan bukan muhajir, sesungguhnya dia hidup di sisi Tuhannya dalam keadaan diberi rezeki, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (Ali Imran:169)
hadis-hadis yang membicarakan hal ini cukup banyak, seperti yang telah disebutkan dalam pembahasan terdahulu.
Adapun orang-orang yang wafat di jalan Allah dari kalangan kaum muhajir dan bukan muhajir, termasuk pula ke dalam pengertian ayat ini di samping hadis-hadis sahih yang menguatkannya, yang menyebutkan bahwa mereka diberi rezeki dan mendapat kebaikan yang besar dari Allah Swt.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Musayyab ibnu Wadih, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, dari Abdur Rahman ibnu Syuraih, dari Ibnul Haris (yakni Abdul Karim), dari Ibnu Uqbah (yakni Abu Ubaidah ibnu Uqbah) yang mengatakan bahwa Syurahbil ibnus Simt pernah mengatakan, "Kami bertugas dalam dinas kemiliteran dalam waktu yang cukup lama di sebuah benteng yang ada di negeri Romawi. Kemudian mampirlah kepada kami Salman Al-Farisi r.a., lalu ia berkata bahwa sesungguhnya ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: 'Barang siapa yang meninggal dunia dalam keadaan sedang bertugas di medan jihad, maka Allah mengalirkan kepadanya pahala tersebut dan memberinya rezeki serta menyelamatkannya dari dua fitnah.' Bacalah oleh kalian jika kalian suka akan firman-Nya: 'Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki. Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat (surga) yang mereka menyukainya. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.' (Al Hajj:58-59)
Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnu Bisyr, telah menceritakan kepadaku Hammam, bahwa dia pernah mendengar Abu Qubail dan Rabi'ah ibnu Yusuf Al-Mu'afiri berkata, "Ketika kami berada di Rodes bersama Fudalah ibnu Ubaid Al-Ansari (seorang sahabat Rasulullah Saw.), tiba-tiba lewatlah di hadapan kami dua iringan jenazah, salah satunya gugur di medan perang, sedangkan yang lainnya meninggal dunia. Kemudian orang-orang berkumpul, ikut mengantarkan jenazah yang gugur di medan perang itu. Maka Fudalah berkata, "Mengapa kulihat orang-orang berdatangan kepada jenazah yang satu itu dan meninggalkan jenazah lainnya?" Mereka menjawab, 'Jenazah ini matinya karena gugur di jalan Allah.' Maka Fudalah berkata, 'Demi Allah, saya tidak mempedulikan dari liang lahad manakah keduanya kelak akan dibangkitkan (di hari kiamat). Tetapi dengarkanlah oleh kalian firman Allah Swt. berikut' (yaitu): 'Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati.' (Al Hajj:58), hingga akhir ayat."
Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdah ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, telah menceritakan kepada kami Ibnu Luhai'ah, telah menceritakan kepada kami Salaman ibnu Amir Asy-Syaibani, Abdur Rahman ibnu Jahdam Al-Khaulani pernah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah bersama Fudalah ibnu Ubaid di laut (armada laut) yang saat itu ada dua jenazah, salah satunya mati karena terkena manjaniq, sedangkan yang lainnya mati biasa. Sesudah keduanya dikubur, maka Fudalah ibnu Ubaid duduk di dekat kuburan orang yang mati biasa, lalu dikatakan kepadanya, "Mengapa engkau tinggalkan orang yang mati syahid dan tidak duduk di dekat kuburnya?" Fudalah menjawab, "Saya tidak peduli dari liang manakah keduanya dibangkitkan oleh Allah nanti, karena sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman: 'Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga)' (Al Hajj:58), hingga akhir ayat berikutnya. Lalu apalagi yang engkau harapkan, hai hamba Allah, jika engkau dimasukkan ke dalam tempat yang kamu sukai dan kamu mendapat rezeki yang baik di dalamnya. Demi Allah, aku tidak mempedulikan dari liang manakah engkau dibangkitkan."
Ibnu Jarir meriwayatkannya dari Yunus ibnu Abdul A'la, dari Ibnu Wahb, bahwa telah menceritakan kepadaku Abdur Rahman ibnu Syuraih, dari Salaman ibnu Amir yang mengatakan bahwa Fudalah saat menjadi amir di Rodes yang menguasai kawasan lautan tersebut, pada suatu hari diiringkan jenazah dua orang lelaki ke tempat pengebumiannya, salah satunya gugur di medan perang, sedangkan yang lainnya mati karena ajalnya. Kemudian disebutkan kisah yang semisal.
Social Share
Share With Social Media
Or Copy Link
Be our beacon of hope! Your regular support fuels our mission to share Quranic wisdom. Donate monthly; be the change we need!
Be our beacon of hope! Your regular support fuels our mission to share Quranic wisdom. Donate monthly; be the change we need!
Are You Sure you want to Delete Pin
“” ?
Add to Collection
Bookmark
Pins
Social Share
Share With Social Media
Or Copy Link
Audio Settings