Surah Al Anbiya Tafseer
Tafseer of Al-Anbya : 17
Saheeh International
Had We intended to take a diversion, We could have taken it from [what is] with Us - if [indeed] We were to do so.
Tafsir Ibn Kathir
Tafseer 'Tafsir Ibn Kathir' (IN)
Firman Allah Swt.:
Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian (tentulah Kami telah melakukannya).
Ibnu Abu Nujaih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya:
Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami.
Makna lafaz ladunna sama dengan 'indina yang artinya dari sisi Kami. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa 'jika demikian keadaannya, maka Kami tidak perlu menciptakan surga, neraka, kematian, kebangkitan, dan hisab amal perbuatan'.
Al-Hasan dan Qatadah serta selain keduanya mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan.
Bahwa al-lahwu artinya wanita menurut bahasa orang-orang Yaman,
Ibrahim An-Nakha'i mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
...tentulah Kami membuatnya. (Al Anbiyaa:17) Yakni dari kalangan bidadari yang bermata jelita.
Ikrimah dan As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan al-lahwu dalam ayat ini ialah anak. Pendapat yang sebelumnya berkaitan erat dengan pendapat ini.
Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya, Mahasuci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Az Zumar:4)
Allah Swt. menyucikan diri-Nya dari memungut anak secara mutlak, terlebih lagi dari tuduhan dusta lagi batil yang dilancarkan oleh mereka, bahwa Dia mengambil Isa, atau Uzair, atau malaikat sebagai anak-Nya.
Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya. (Al Israa':43)
Firman Allah Swt.:
Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya).
Qatadah, As-Saddi, Ibrahim An-Nakha'i, dan Mugirah ibnu Miqsam mengatakan bahwa makna ayat ini ialah 'Kami tidak akan melakukan hal itu'.
Mujahid mengatakan bahwa semua lafaz in yang ada di dalam Al-Qur'an mengandung makna ingkar atau bantahan.
Social Share
Share With Social Media
Or Copy Link
Be our beacon of hope! Your regular support fuels our mission to share Quranic wisdom. Donate monthly; be the change we need!
Be our beacon of hope! Your regular support fuels our mission to share Quranic wisdom. Donate monthly; be the change we need!
Are You Sure you want to Delete Pin
“” ?
Add to Collection
Bookmark
Pins
Social Share
Share With Social Media
Or Copy Link
Audio Settings