Surah Yunus Tafseer
Tafseer of Yunus : 107
Saheeh International
And if Allah should touch you with adversity, there is no remover of it except Him; and if He intends for you good, then there is no repeller of His bounty. He causes it to reach whom He wills of His servants. And He is the Forgiving, the Merciful
Tafsir Kemenag RI
Tafseer 'Tafsir Kemenag RI' (IN)
(107) Kemudian Allah dalam ayat ini menegaskan keesaan-Nya dalam memelihara hamba-Nya. Hanya Dialah yang kuasa menghilangkan kesulitan hidup atau kemudaratan yang sedang menimpa hamba-Nya, baik kesulitan karena kekurangan harta ataupun karena terganggunya kesehatan dan perlakuan yang tidak adil dari orang lain. Segala kesulitan yang menimpa seseorang itu tentu ada sebabnya. Sebab-sebab itu diciptakan Allah sebagai ujian bagi manusia, apakah mereka benar-benar berserah diri kepada Allah atau tidak, dan mereka berada di bawah pengawasan-Nya. Manusia berkat pengalamannya yang lama dan luas dapat mengetahui sebagian sebab-sebab itu. Misalnya dalam soal kesehatan, menurut pengalaman manusia, bakteri tertentu yang menghinggapi tubuh manusia menjadi sebab bagi penyakit tertentu pula. Karena itu manusia menjaga dirinya dari bakteri tersebut dan bila dia sudah tercemar oleh bakteri tersebut sehingga sakit, dia akan berusaha mengobati penyakitnya sampai sembuh. Namun demikian, kesembuhannya bukan merupakan satu kepastian sebagai akibat berobat tersebut, tapi kesembuhan hanya dengan izin Allah. Demikian pula dalam bidang kehidupan manusia lainnya, seperti bidang sosial, ekonomi dan politik. Bilamana mereka mengalami kesulitan tentu ada sebab-sebabnya dan sebab-sebab itu berada dalam lingkungan mereka sendiri. Kewajiban manusia adalah mencari sebab sambil berdoa kepada Allah dengan sepenuh hati serta tawakal kepada-Nya. Sesudah menyebutkan tentang kesulitan hidup yang menimpa manusia, Allah menyebutkan pula tentang kenikmatan dan kesenangan yang dialami manusia. Mengenai kesenangan dan kelapangan hidup ini, Allah menyatakan bahwa jika Dia berkehendak dengan iradat-Nya melimpahkan kenikmatan kepada manusia, maka tak seorangpun yang dapat menghambatnya. Kebahagiaan dan kesenangan itu adalah karunia-Nya kepada hamba-Nya dan menurut iradat-Nya. Apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi, dan Allah tidak terikat kepada suatu sebab dalam memberikan kesenangan dan kebaikan. Karunia Allah atas hamba-Nya berdasarkan keluasan rahmat-Nya. Allah Maha Pengampun, mengampuni segala dosa orang-orang yang bertobat, dan dosa orang kafir yang kemudian beriman kepada-Nya sebelum ajal tiba. Allah Maha Pengasih, mengasihi orang-orang beriman dan Dia tidak menyiksanya bila dia bertobat dari dosanya. Pengampunan dan kasih sayang-Nya meliputi seluruh umat manusia. Karena rahmat-Nya itu pula, maka tidak semua kejahatan di dunia ini dijatuhi siksaan tetapi menundanya sampai waktu tertentu. Firman Allah: Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)nya, sampai waktu yang sudah ditentukan. Nanti apabila ajal mereka tiba, maka Allah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya (Fathir/35: 45)
Social Share
Share With Social Media
Or Copy Link
Be our beacon of hope! Your regular support fuels our mission to share Quranic wisdom. Donate monthly; be the change we need!
Be our beacon of hope! Your regular support fuels our mission to share Quranic wisdom. Donate monthly; be the change we need!
Are You Sure you want to Delete Pin
“” ?
Add to Collection
Bookmark
Pins
Social Share
Share With Social Media
Or Copy Link
Audio Settings